Jumat, 21 Februari 2014

Red string of fate




Atau yang dikenal juga dengan nama red string of destiny [red thread of destiny] Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan benang merah takdir.

Well, red string of fate ini merupakan sebuah kepercayaan yang dianut oleh sebagian orang Chinese dan japan.menurut ceritanya dahulu, bahwa Tuhan mengikat seutas benang merah yang tak terlihat disekitar kaki pria dan wanita yang ditakdirkan untuk menjadi belahan jiwa mereka dan mereka akan menikah di suatu hari nanti.

#kesannya soo sweet banget yah? Mungkin menurut pendapat gue pribadi bahwa benang merah ini merupakan tali yang mengikat kita dengan belahan jiwa kita yang ntah siapa dan dimana ia berada. Sebuah benang tipis yang sangaaatttt panjangggggg dan mudah kusut namun tak dapat putus ini merupakan sebuah “ikatan” yang mengikat kita dengan seseorang yang berharga dimasa depan kita.

Kalau dipikir-pikir kan, bukan kah benang ini tidak terlihat? Lalu, darimana orang-orang tahu bahwa benang itu berwarna merah?! #humn~

Benang merah takdir ini bagaikan sebuah petunjuk tanpa arah dan tanpa peta yang membuat kita berjalan berliku-liku hingga membuat benang merah ini kusut bahkan regang untuk menemukan belahan jiwa kita. :)

Mungkin terdengar lucu, ketika gue ngebayangin bahwa “benang merah takdir” itu dapat terlihat. Mungkin semua orang akan sibuk menggulung dan menarik benang merah pada kaki atau jari kelingking mereka yang ntah panjangnya sampai berapa meter untuk mengetahui siapa orang yang memang tepat untuk dirinya #well, kalau dunia seperti itu. Bukankah terlihat sedikit membosankan?


Ada seorang teman yang pernah berkata seperti ini ke gue :

“kita butuh jatuh cinta 15 X untuk menemukan siapa cinta sejati kita.”

 Dan gue hanya bisa tersenyum mendengarnya . kalau begitu.. bagaimana dengan kisah para playboy dan playgirl diluar sana yang bahkan sudah jatuh cinta berpuluh-puluh kali?

#ini masih menjadi sebuah misteri.

Kembali ke topic red string of fate..

Sebuah cerita  the red string of fate

seorang anak laki-laki berjalan disekitar rumah pada suatu malam, anak laki-laki itu melihat serang kakek tua berdiri dibawah sinar bulan. Beliau menjelaskan kepada anak itu bahwa takdir ia dan istrinya telah diikat melalui seutas benang merah. Sinar bulan memperlihatkan kepada anak itu siapa takdir istrinya. Diperlihatkannya sosok istrinya oleh sinar bulan itu, seorang wanita muda yang kurang bagitu menarik. anak itu tiba-tiba mengambil batu dan melemparnya pada sosok wanita muda tadi, kemudian langsung berlari meninggalkan tempat itu.

Beberapa tahun kemudian, ketika anak laki-laki itu tumbuh dewasa, kedua orang tuanya menyiapkan pernikahan untuk nya. Di malam pernikahannya, istrinya menunggu di dalam kamar tidur mereka, dengan mengenakan penutup wajah (tudung) tradisional yang menutupi wajah nya. lelaki itu mebuka penutup wajah istri nya, lelaki itu sangat senang melihat wajah istrinya yang merupakan kembang desa di desanya. Akan tetapi, istrinya mengenakan perhiasan di matanya. Suaminya bertanya mengapa ia mengenakan perhiasan itu di mata nya, dan istrinya menjawab bahwa ketika ia masih kecil, ada seorang anak laki-laki yang melemparkan batu yang mengenai dirinya, meninggalkan luka di matanya. Perempuan itu sadar  untuk mengenakan perhiasan di matanya agar menutupi bekas luka itu. Wanita itu pada kenyataannya adalah wanita yang sama yang dihubungkan kepada lelaki itu oleh benang merah yang diperlihatkan kepadanya melalui sinar bulan saat dia masih kecil.


Red string of fate.

Menurut kepercayaan china kuno

"Seutas Benang Merah akan menghubungkan kedua insan manusia yang ditakdirkan untuk bertemu, tak peduli waktu, tempat, atau keadaan, Benang itu dapat membentang atau mengacau, tapi itu tak kan pernah putus"


#jadi setelah membaca postingan ini, perhatikan baik-baik jari kelingking atau kaki orang-orang disekitarmu. Sapa tau saja, kamu melihat benang merah mu tersangkut disana.. hihihihih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar