Kamis, 30 Januari 2014

CERPEN #Senyuman Terindah



   
SENYUMAN TERINDAH

Alfa,menatap Langit dengan perasaan yang Hampa . perasaan yang mengingatkannya pada “Hari itu”. Alfa menyandarkan tubuhnya pada sebuah pohon. Mencoba menyusun kembali memorial-memorial 8 Tahun yang Lalu.

   Pohon ini.... masih tetap menjadi saksi bisu 8 tahun lalu.
   Alfa  ... masih tetap menjadi Alfa 8 tahun yang Lalu.
   Hanya ada satu hal yang berubah ! tak ada “dia”, gadis dengan senyuman secerah Matahari yang menghantarkan Alfa pada satu rasa.”cinta...”

   “AALLLFAAAAA!!!!” Bayu menendang bola kearah Alfa.

Alfa dengan sigap menggiring bola kearah gawang Lawan. Bocah berusia 15 tahun itu dengan cekatan melewati pemain belakang tim lawan, dengan sekali ancang-ancang Alfa bersiap menendang Bola daaaannnnnnn..................
“OOOOOOOOOOOOUUUUUTTTTTTTTTTTTTTTTT !!!!!!!!!!!!” Teriak seseorang dengan gaya Ala wasit profesionaL.

“huuuu Alfa, gaya lo dah ngalah-ngalahin christian Ronaldo tapi malah out!” teriak Bayu dengan geram.

“Bikin Malu Aja lo !” Timpal yang lainnya. 

  Sedangkan Alfa? Dengan tampang enggak berdosa ia mengambil bola di pinggir lapangan.Saat mendongakkan kepalanya ke atas. Itulah saat dimana Alfa melihat dia ! GADIS ITU... 

rambut panjangnya yang tertiup angin dan sebuah senyuman lembut yang menghias wajahnya. Rasa panas yang membuat pipi Alfa merah menjalari pipinya.Apalagi gadis itu sempat melambaikan tangan pada Alfa.

Oh-! Indahnya... dunia serasa milik berdua.

“Ngapain Lo senyam-senyum macam orang stres di sono!” Suara Bayu menghancurkan Segalanya. Ah-! ingatLah Alfa.... Dunia bukan milikmu. Ada bayu juga...


    Keesokan Harinya,saat  Berada disekolah Alfa terLihat sangat gelisah. Bayu yang merupakan teman sebangku Alfa pun hanya bisa geleng-geleng kepala.

“Bay..” Alfa memanggiL Bayu.

“Hmn? Apaan?” Bayu menjawab dengan perasaan ogah-ogahan.

“Lo kenal tuh Cewek gak???”

“Kenal lah...Si Yuni kan? Yang duduk di depen kita???” Bayu menjawab dengan polosnya.

“Yeee dasar Dodol!! Kalo yuni mah gue tau! Maksud gue.. cewek rambut panjang yang lewat dipinggir lapangan kemaren!” Alfa terlihat sedikit Salting.

“OOOOHHH!!! Itu sih si Iren , dia tuh tetangga gue .tapi..gue gak akrab ma dia!”

   Bel pulang telah berbunyi, Alfa dengan semangat melangkahkan kakinya menuju arah lapangan tempatnya bermain bola kemarin. Ia duduk dibawah pohon yang rindang. Menunggu kedatangan seseorang yang belum pasti akan datang... 1 jam.. 2 jam... 3 jam... ia menunggu..hampir merasa putus asa. Alfa bangkit dari duduknya . berjalan perlahan namun...

“Hei” Suara feminim itu menghentikan langkah Alfa,

“oh...emmn... Ada apa?” Alfa menggaruk pipinya yang tak gatal.

“kamu.. yang kemarin bermain bola kan??” gadis itu tersenyum.

Alfa hanya menganggukkan kepala.

    Hari itu untuk pertama kalinya Alfa berbicara dengan Iren.Semenjak itu pula Semuanya terasa begitu cepat, tak terasa sudah Hampir 1 minggu Alfa selalu menyempatkan diri bertemu iren Dan hari ini  Berbeda dengan hari-hari sebelumnya , tak ada mentari yang menemani setiap langkah Alfa yang ada hanyalah tiupan angin dingin dan Langit yang Kelam.

   Sesampainya di lapangan, ia tak menemukan sosok iren. Ia memutuskan untuk menunggi iren.... 

“Oh Tuhan.. kemana kah iren?” Alfa memandang butir-butir air yang mulai berjatuhan dari atas langit.  

   Putus asa. Ya putus Asa!! Sudah hampir 5 jam Alfa menunggu di tengah derasnya hujan namun sosok yang ia tunggu tak datang dan mungkin tak akan pernah datang lagi...
 
 Alfa mendesah panjang. Rasanya benar-benar Lelah kembali mengingat kejadian 8 tahun yang lalu itu, Setelah hari itu Alfa menutup hatinya rapat-rapat pada cinta yang lain karena ia percaya bahwa Iren pasti kembali.

   “Hei” sebuah suara feminim terdengar. Alfa membulatkan kedua matanya tak percaya. Suara ini... mungkinkah hanya imajinasinya??

“Hei, Alfa..” kali ini suara itu terdengar lebih nyata. Alfa mengalihkan pandangannya pada sumber Suara tersebut.

“I-i-iren...” suara Alfa tercekat. Beribu banyak pertanyaan yang ingin Alfa tanyakan pada sosok wanita dewasa di hadapannya.

“apakah kau menungguku selama ini?” tanya iren. Tak ada yang berubah dari iren, senyumnya, rambutnya, suaranya .. Alfa begitu lega melihatnya.

“Ya. Aku telah menunggumu selama ini.”

   Alfa kini tak harus merasakan kehampaan yang luar biasa, kini ia tak perlu menutup hatinya rapat-rapat lagi karena orang yang telah memegang kunci hatinya telah kembali. Alfa tak percaya cinta pertama 8 tahun yang lalu merupakan cinta terakhirnya saat ini. Semua berawal dan berakhir disini. Tak ada yang berubah... Lapangan, pohon itu, Alfa ataupun Gadis dengan Senyuman secerah matahari yang menghantarkannya pada rasa cinta. 

#SELESAI
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar