Kirana
pustaka sari, gadis berumur 16 tahun ini telah merasakan hidupnya sangatlah
sempurna. Wajah manis, otak cermerlang,keluarga yang rukun, sahabat dan
teman-teman yang care kepadanya ditambah paket punya pacar yang ganteng dan
sayang padanya. Apa lagi sih yang
kurang? Ga ada kan!
Tapi sayang banget pepatah “Life is not
beautiful like we think” tuh bener banget! Betewe, emang ada yah pepatah kayak
gitu? Ups.. jangan terlalu dipikirin . ungkapan ngaco diatas hanyalah pepatah
gaje yang dibuat author sendiri untuk membuat alur dalam cerita ini berjalan
lancar dan syahdu.oh-!sampai dimana kita tadi?ya.. hidup ini tidak indah dan
sempurna yang kita pikir. Lihat saja, Muka Kira yang ditekuk saat ini.
Punya
pacar ganteng dan penyayang tuh oke banget,tapi gimana rasanya coba
kalau pacar kita yang ganteng dan penyayang itu digodain ma cewek-cewek, sekali
lagi tolong ditekanin “Cewek-cewek” yang artinya lebih dari satu,bahasa
singkatnya sih jamak.kesel gak?! Mana kejadiannya pas didepen mata kepala dan
mata kaki lagi. Kira mendengus kesal,ia lalu melirik arloji yang melingkari
pergelangan tangan kirinya.Sudah lebih dari 20 menit ia berdiri termangu
didepan kelas Arfa-pacarnya yang ganteng itu- dan harusnya sudah lebih dari 20
menit lalu juga dia dan Arfa jalan, tapi sayang Vero dan Prita-nama kedua
cewek- yang ada dihadapan Arfa itu sibuk berbicara atau mungkin pedekate ma
Arfa.
Sialan!.
Umpat Kira kesal.
“Ar,Lo bisa kan bantuin gue?” Vero memasang tampang termanis yang ia
miliki. “Please~” ucapnya lagi.
“Bantuin
apa nih,Ver?” Arfa memasang senyum Ramah seperti biasanya. Senyuman yang mampu
membuat Kira turut tersenyum.
“Bantuin
Gue ma Vero buat jadi panitia Pentas Seni. Lo kan jago kalo soal beginian.”
Kali ini giliran Prita yang berbicara,ia memainkan rambut panjangnya yang sedikit bergelombang.
Idih
sok imut banget nih cewek! Kira menatap Prita
jengkel.
“Oh..oke
deh.” Arfa mengangguk mengerti.
WHAT?!
Arfa mau?
Tak
tahan melihat adegan kacangan Arfa dengan 2 dedemit yang ngaku-ngaku berjenis
kelamin perempuan itu, Kira mnyeret Arfa menjauh.
“Ar,
lo apaan sih?!” tanya Kira dengan tidak sabaran.
“Hm?kenapa
sayang?” Arfa justru balik bertanya
kepada Kira dengan bingung.
“Lo
tuh pura-pura gak tau yah?! Si Vero ma Prita itu pengen PDKT ma elo, pake modus
panitia pensi lagi!” Cibir Kira.
“Kira,
lo tau kan? Mereka juga tau! Kita udah jadian, ga ada lagi yang mesti
dikhawatirin.”Arfa memegang bahu kira, mencoba menenangkan gadis yang sudah
menjadi pacarnya selama 4 bulan itu.
“Gue
tau! Tapi mereka nggak peduli!please Arfa, you are Mine. So dont be kindly with
everygirl.” Kira memohon.
“tapi
kir.......”
“karena
kebaikan elo itu,bikin gue gak tahan!” Kira mendorong bahu Arfa, lalu beranjak
meninggalkan sekolah.
“KKIIIRR,
KIIIRAAA! Tungguuuu~!!!!!!!!”
*___________________________________________*___________________________________*
Kira menatap Layar Laptopnya dengan
pandangan kosong, suudah sejak 3 jam yang lalu ia hanya mengamati status-status
penuh kegalauan teman-temannya dipertengahan bulan Mei ini.
Tak tau
harus berbuat apa, Kira kembali membuka profil Facebooknya
[Kiie’Kirana’Pustaka relation ship with Arfansya ShappireBLue].
“Huuuaaaaaa..”
kira lalu berguling kearah tempat tidurnya, matanya berkaca-kaca.
“Aaarrrfaaa
looo begooo’ bangett sihhhhhhh!!!” makinya frustasi.
Gimana
gak ffrustasi?udah seminggu Lebih Kira dan Arfa gak saling bertegur sapa.
Sms?
Gaaakk dibalesss~
Telfon?Gaaakk
diangkeettt~
Sii
diaaa~gak punya pulsaa.. ups-~koq jadi ngiklan ini?! Lagiankan Arfa orang kaya,
masa’ gak punya pulsa?! Bisa aja sih Kira meminta maaf pada Arfa duluan, tapi....
semenjak Arfa jadi panitia pensi tak ada satupun momen Arfa ditinggal sama
cewek-cewek. Tau tuh cewek-cewek ngekorin Arfa melulu, emang gak ada yah
cowok-cowok ganteng lainnya?
Cowokkan banyak bertebaran dimana aja!
Jiiiaaahh..!!! “bertebaran”? kesannya koq kayak pupuk yah?
Yang
bikin Kira makin ogah buat nengok ke Arfa, itu tuhhh adik kelas yang selalu
menatap Arfa penuh “Ngarep”. Huh! Resiko punya pacar ganteng gini nih..!
‘My
Baby Cassanova’
Uh?Cassanova
? kalo diliat dan dipikir Arfa rada mirip dengan Cassanova atau bernama asli
Giocomo Cassanova yang lahir pada 2 April 1725, dan katanya mampu menaklukan
segala jenis wanita. Tapi sayang, orang yang betul-betul di cintai Cassanova
justru meninggalkannya.
Apa
kisah cinta gue akan berakhir seperti itu juga??
*______________________*_____________________________________________*
Imel, yang menjabat sebagai Sahabat
sekaligus teman sebangku Kira berdecak kesal.
“Kir,
ini kan pensi. Masa’ Lo daritadi nempelin kursi melulu?!” imel kemali menarik
lengan Kira untuk berdiri.
“Enggak
ah! Ngapain juga gue harus keluar? Kalo ujung-ujungnya yang gue liat Arfa
ditempelin ma cewek!” Kira tetap bersikeras duduk dibangkunya.
“yaudah.
Minimal, lo keluar dari kelas gih. Gerah tau gue liatin elo!”Imel memutar kedua
bola matanya keatas.
“iihhh..
ia deh!ia!!!”Dengan hati yang gak ikhlas, Kira beranjak meninggalkan kelasnya
sembari menghentakan kakinya. Baru sampai didepan pintu kelasnya, Kira kembali
berbalik “Mel, Lo gak ikut?” tanyanya.
“Ups
sorry bebeb, gue mau nonton Dave nge-band!” imel mengerlingkan matanya kearah
Kira.
“Pacaran
meluluu!”
“loo
jugaa, galauuu meluluu!!” Balas Imel, meleletkan lidahnya :p
Semilir Angin , membelai permukaan kulit
Kira. Pandangannya matanya mengarah pada tiap sudut taman belakang sekolahnya
ini,Taman ini masih sama seperti 4 bulan yang lalu Disaat Arfa menyatakan
perasaannya. Sang idola dan putri kecil yang sempurna. Well,diliat dari sisi
manapun Arfa dan Kira adalah pasangan
yang sangat serasi. Ya... Kecuali Kira harus sedikit lebih bersabar karena tiap
jalan berdua dengan Arfa pasti ada aajjjaaaahhh cewek yang jatuh cinta sama
Arfa dan ujung-ujungnya Tu cewek malah caper ya kalo enggak gitu carmuk deh.
Kira seketika merenggut menyadari pikirannya.
Ngapain
coba dia mikirin Arfa? Arfa aja belum tentu mikirin dia saat ini! Bisa aja tu
anak lagi ber-happy-ria dengan cewek
lain. Kira bersiap untuk meninggalkan taman itu. Namun langkahnya terhenti.
Tidak! Lebih tepatnya ada sseorang yang menghentikan pergerakan tubuh kira.
Siapa??
Kedua
bola mata Kira membulat.
“Arfa....?”
“hn.”
Hanya itu yang keluar dari bibir Arfa.
“k-k-koq
lo bisa disini?! Bukannya panitia pensi harus berada dilapangan terus??” Tanya
Kira dengan terbata-bata.
“Lo
salah sayang, gue bukan panitia!” ucapan Arfa membuat Kira bingung.
“Gue
cuman ngebantuin aja! Sekarang pensi udah terlaksana dan... Tugas gue udah
“KELAR”!!” Jelas Arfa lagi.
“Arfa..
jadi lo gak lupain gue?” tanya Kira dengan terharu.
“Yaa
enggaklah! Buktinya.. gue lebih milih kesini bareng ma elo.”Arfa tersenyum
lembut. Senyum yang dirindukan oleh Kira.
Oh
tuhan! Terima kasih...
Biar
saja Arfa punya kemiripan dengan Cassanova. Biar saja semua cewek jatuh cinta
padanya.Tapi toh-Arfa tetap milik Kira. “Gue sayang banget ma lo fa!”
“Iyaa gue tau !”
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar