Jumat, 20 Juni 2014

SENIOR HIGH SCHOOL'S DEBUT CHAPTER 05




 haloooo semuanyaaaa!!! Yuuchan balik lagi dengan chapter terbaru.... ~sebenernya belum mau di update . cuman karena selagi mood gue nulis datang yasudahlah

mungkin chapter ini kurang memuaskan. tapii gue bener-bener berterima kasih buat orang-orang yang mau keep stay tune nungguin chapter terbaru SHSD. :D


Happy reading C: #hibernasi



CHAPTER 05. WHO SAYS?


   Sebuah pagi yang cerah mengawali hari senin yang menjadi hari yang penuh jadwal yang padat ini.
Seorang gadis berkuncir satu tengah melahap rotinya dengan tenang. Didalam pikirannya ia mencoba meniru cara makan putri-putri bangsawan yang pernah ia lihat dalam televisi.

Sampai sebuah suara mesin motor menyadarkannya kembali.

“ma!!! Itu Kak Alvin? Mau kemana?” Tanya Arah dengan panik.

“ya mau kuliah dong sayang!” ujar mama Arah –tante Sepia-.

“hah? Terus yang nganter Arah siapa dong?!!!”

Mama Arah beranjak dari meja makan ke dapur dan menjawab
“mama juga heran. Kakakmu itu tadi itu ngomel-ngomel gak jelas gitu bahas kamu sama si mike..” 

Arah mengerutkan alisnya rada sebal “Mike itu siapa..?”

“Nama bunglon peliaraan kakak kamu kan?” jawab mamanya. 

Mendengar jawaban mamanya yang kalem, membuat Arah otomatis ter-flash back akan kejadian diminggu pagi kemarin.
“KAKKKKKKKKKKKKK ALVINNNNNNN~~~!!!! JANGANNN TINGGALINNNN GUEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE..........................!!!!!!!”

Yap, cuaca yang cerah untuk suasana yang “hidup” pula.
Oh ya? Apa pada masa ingat kalau hari ini adalah hari senin?

***

   Didepan komplek perumahannya, Arah berdiri menanti secercah harapan akan angkot yang mungkin akan membawanya kesekolah. Peluh dan keringat tengan membasahi dahinya.

‘duh..... ini koq gak ada yang lewat sama sekali.’ Keluhnya dalam hati.

Dalam keadaan kurang berkonstrasi ia mendengar suara mas-mas yang memanggilnya.
“mbak-mbak.. mau beli es gak?” tawarnya.

“aduh gak deh mas. Kapan-kapan aja..” ujarnya tanpa berbalik.

“kalau beli bakso mau gak mbak?”

“mas gak liat? Saya ini mau kesekolah bukan mau makan bakso!” ujar Arah sewot dan masih enggan untuk berbalik.

“emangnya mbak lagi nyari mas penjual apa?” Tanya mas-mas itu rada kepo.

“apa aja asal bisa nganterin gue kesekolah. Mas tukang ojek kek, angkot, becak ampe odong-odong juga boleh dah!” Kali ini Arah berbalik dengan memasang ekspresi cemberut.

Baru saja ia hendak menyembur mas-mas yang mengajaknya berbicara namun suaranya tertahan didalam tenggorokan.

“!!!!!”

“Lo kenape?” Tanya cowok itu yang sedang duduk santai diatas motornya.

“Kakek Lampir?! Lo ngapain disini?!” Tanya Arah yang tak dapat menyembunyikan perasaan terkejutnya.

“Kakek Lampir? Ohh.. jadi gitu cara lo menyapa orang yang mau nolongin loh!”Ucap Zian dengan nada yang seolah-olah merajuk.

“e-eh? Menolong? Eh...” Ucap Arah dengan nada yang sangat kikuk

Belum sempat Arah menyelesaikan kalimatnya, Zian sudah keburu menyalakan mesin motornya dan siap meninggalkan Arah dengan perasaan kalut.

Dengan menelan mentah-mentah gengsi dan ego yang ia miliki Arah menahan lengan Zian.

“Please.... jangan tinggalin gue.. telat sendirian.”

***
Lagu Kebangsaan Indonesia “Indonesia Raya” tengah berkumandang keseluruh sudut sekolah, pemimpin bahkan para peserta pun melakukan hormat kepada sang merah putih dengan khidmat.

Disisi lain sepasang Anak Manusia tengah menghayati betapa tingginya pagar belakang sekolah mereka.

“Zian, sekarang gimana?” Tanya Arah yang merasakan peluh tengah membasahi dahinya.

“gimana apanya? Ya kalau gue sih bisa manjat.” Ucap Zian dengan santainya.

“Terus, Nasib gue gimana? Lo mau ninggalin gue?” Nada Suara Arah sedikit bergetar. 

Ia mungkin sangat pemberani ketika menghadapi siapapun tapi untuk urusan seperti ini dia benar-benar newbie.

“Gimana yah?” Zian kini menekuk tangannya didepan dada, raut wajahnya memancarkan ekspresi yang sangat serius.“Gue sih ada ide. Tapi kayaknya lo gabakalan suka.”

“Ide? Ide apaan?” Tanya Arah dengan wajah berbinar-binar.

“Gini, gue cukup kuat buat ngegendong elo , nah terus lo bisa manjat. Pas udah sampai diatas lo loncat aja.” Jelas Zian dengan sekenanya.

“Ih...! GAK MAU!!!” Protes gadis manis itu dengan wajah kesal.

“sssstt!!! Biasa aja kali!! Lo mau kita berdua ketangkep terus masuk BP?!” ujar Zian dengan sedikit mendekati gadis dihadapannya.

“y-ya enggak sih. Tapi kenapa mesti lo ngegendong gue gitu?” sungutnya lagi.

“ya Karena elo ga bisa manjat! Coba aja kalo bisa? Gue gak bakal disini sampai sekarang!” Zian kembali memasang wajah acuhnya.

“erm.. ntar lo ngintip lagi..” ucap Arah dengan wajah yang sangat malu.

“Tenang aja. Gue gak tertarik ma cewek buas kayak lo koq!”

Mendengar penuturan Zian , secara refleks sigadis berambut ponytail itu menginjakkan kakinya ke kaki Zian.

“Ough!”

***
   5 Menit lagi upacara akan berakhir, dan dengan penuh kehati-hatian Zian dan Arah menyelinap kedalam barisan Upacara.

“m-misi dong..” ucap Arah yang menggeser beberapa temannya.

Dengan Lincah ia mengambil barisan disamping Ragit. Fariz yang berbaris dibelakang Ragit sedari tadi memperhatikan Zian dan Arah yang menyelinap dan datang bersamaan hanya menyimpulkan sebuah senyum misterius dan mengirimkan signal-signal aneh kebelahan jiwanya –Ragit-.
Dengan nada yang sangat lirih, Ragit berbisik ke Arah.

“Rah, akhir-akhir ini banyak orang yang ngatain lo berubah lo..”

Mendengar bisikan dari mahluk halus yang bernama Ragit itu hanya membuat Arah menaikkan sebelah alisnya dengan bingung.

“berubah gimana maksud lo?” tanyanya kembali.

Kali ini Fariz yang mengeluarkan suaranya.
“Lo jadi akrab ma Zian gitu deh...”

Ntah kenapa,saat mendengar pernyataan yang hamper sepenuh nya benar itu membuat Arah salah tingkah, dan berteriak dengan suara yang keras.
“SIAPA BILANG HAH?!!!!”

Suara yang sangat nyaring itu, tentu saja menarik perhatian semua orang yang ada dilapangan dan membuat Arah menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
“oh..shit!” rutuknya dengan kesal.

Ya, beginilah Pagi yang cerah untuk mengawali Hari senin yang menjadi hari penuh jadwal ini. 



to be continue~
next time , moga gak ngecewain c:
See ya ~ :*

1 komentar:

  1. Ternyata... ini toh blognya.. xD
    .
    .
    salam kenal yun...
    .
    .

    BalasHapus