Selasa, 03 Januari 2017

INDONESIA-KU DITAHUN 2016

"Jangan pernah mengungkit masa lalu."
"Jangan membuka luka lama."

.
.

Tapi biarkanlah saya kali ini untuk menulis surat untuk Indonesia-ku di tahun 2016.

Mungkin tak akan dampak besar yang akan terjadi tapi setidaknya biarkan saya ikut berjuang menyuarakan duka mendalam akan keadaan negriku.

2016. Mungkin adalah tahun yang kembali memberikan luka yang dalam pada negeri ini. Negeri yang diberikan keindahan alam khatulistiwanya. Negeri yang sebenarnya hijau dan subur. Negeri yang dihuni oleh penduduk yang terkenal akan keramahan dan toleransinya antar sesama.
tetapi apa daya...

Semua itu, perlahan demi perlahan, bahkan ketika tahun mulai terganti. Kita mulai mengikis kedamaian dalam Negeri itu. Ntah hanya demi kepentingan pribadi atau bahkan kepentingan orang-orang yang "menikmati" nya.

Saat umur saya mulai menginjak 17tahun. saat itu pula mata saya seakan terbuka lebar.Melihat betapa memuakkannya drama politik yang setiap hari tayang meramaikan televisi.
saya marah sekaligus malu.

apa daya?

Ntah berapa banyak pembabatan hutan yang dilakukan beberapa oknum pada Negeri ini.
Ntah berapa banyak terumbu karang, gunung, laut bahkan taman bunga yang dirusak oleh oknum pada Negeri ini.
Ntah betapa bajingannya orang-orang di atas yang memakan uang rakyat Negeri ini.
Ntah betapa banyak tindak kriminalitas yang dilakukan diatas Negeri ini.


Lalu siapa yang patut disalahkan?
Pemerintah?
para pemain dalam lingkup politik?
Rakyat?
bajingan berdasi ?
atau bahkan saya?

    Semuanya. ya. semuanya. Semuanya bertanggung jawab akan kedamaian dan keindahan Negeri ini yang telah rusak dan terkikis.

  Tahun ini memberikan pukulan berat bagi Indonesia. mulai dari Pembunuhan keji yang mulai terjadi, Kenakalan Remaja yang tak dapat di kendalikan, para pencari sensasi,isu politik dan yang paling membuat saya kecewa adalah isu SARA, dan rasisme yang semakin terasa.

ya. Rasis. orang yang melakukan diskriminasi pada orang lain lain hanya karena perbedaan warna kulit,RAS maupun agama.

Sadarkah kita? Negeri ini di perjuangkan oleh pahlawan yang memiliki perbedaan suku bahkan agama. Tetapi mereka mampu bersatu demi mencapai tujuan yang sama. Kemerdekaan Indonesia.

Lalu mengapa? kini kita. generasi yang lahir diNegeri yang merdeka ini tak bisa bersatu dengan tujuan yang sama pula. Memajukan Indonesia.

Memang sulit untuk menyatukan cara setiap orang dan golongan dalam berfikir. Tapi sadarkah kita ? ketika perbedaan golongan tua dan muda terjadi. mereka mampu mengambil jalan tengah dan menyelesaikannya dengan bijak. lalu kenapa kita justru mencaci, menjatuhkan, bahkan dengan ego membuat kita memutuskan silaturahmi kita?

sekarang. saya paham .
memang benar kalimat peninggalan bapak proklamator kala itu.

"Tugasku mudah karena hanya melawan para penjajah. Tugas kalian yang akan susah karena melawan bangsa kalian sendiri "

Belum lagi kebencian yang berkedok jubah agama mulai disebarkan.
Kaum mayoritas dan minoritas mulai terpisah.
Ada oknum yang merasa paling benar dan merasa sah untuk menghina Agama yang menurutnha salah.

padahal..

kita semua sepaham.
Tuhan ada.
dan hanya 1.

Karena menurut saya..
semua agama mengajarkan kebaikan.
semua agama benar.
tapi diantara yang benar itu ada 1 yang pling sempurna dan melengkapi.
Lalu, siapa kau? yang berani menghakimi seorang  itu tak pantas untuk dibela dan menjadi pemimpin.

"Ketika kamu berbuat baik. orang tidak akan menanyakan apa Agamamu ."


Untuk Negeri yang mulai terluka ini. Semoga Tuhan selalu menjaga kita semua.
walau mungkin takkan berdampak banyak. tapi secuil kebaikan kecil yang dilakukan oleh orang-orang yang sangat langka di Negeri ini sekiranya mampu  mengobatimu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar