Dua kata yang jujur saja, gue sendiripun gak tau cinta sejati itu yang seperti apa. dan bagaimana definisi dari true love itu..
setiap orang punya pendapat yang berbeda tentang cinta sejati.
but i dunno why, i believe that.. the true love is real.
dan mungkin.. inilah salah 1 dari kisah mengenai cinta sejati itu <3
kisah cinta dramatis yang terjadi antara pangeran salim dan Anarkali , gadis penari dari kalangan biasa.
Pangeran
Salim adalah putra Sultan Akbar yang Agung dari Kekaisarn Mughal, India (
1542-1605). Pada masanya, Kesultanan Mughal mengalami masa keemasan, tak heran
ia mendapati julukan The Great Mughal Emperor. Dari ratunya, Mariam uz Zamani,
Sultan memiliki 3 putra, si kembar yang meninggal saat masih kecil serta
Pangeran Salim yang kelak menjadi Sultan Jahangir (1605-1627).
Pangeran
pewaris takhta ini dikenal sebagai pangeran yang manja, tidka disiplin bahkan
cenderung kasar. Jelasnya tidak menunjukkan diri sebagai calon raja. Hal itu
membuat Sultan Akbar cemas dan khawatir, mungkinkah kelak Salim bisa menjadi
penerusnya, seorang raja yang berkuasa dan diharapkan rakyatnya?
Untuk mendidiknya,
Sultan mengutus Pangeran Salim terjun memimpin tentara di medan-medan
peperangan. Dengan demikian menurut Sultan, Salim akan belajar memimpin,
membuat keputusan, dan menjadi lebih bijaksana, bekalnya kelak sebagai raja.
Dan
selama 14 tahun lah Pangeran Salim berada di tengah-tengah pasukan.
Pangeran
Salim Bertemu Pujaan Hati
Ketika kembali dari
medan pertempuran, Pangeran Salim disambut para ibunya, Ratu serta selir-selir
di Istana Lahore dengan suka cita. Kedatangannya dirayakan dengan pesta meriah
dan mujra, tari-tarian dengan penari muda terkenal Nadeera, gadis biasa putri
Noor Khan Argun.
Nadeera
dikenal memiliki keindahan luar biasa dengan kemampuan tari memesona. Ditambah
kebeliaan membuatnya bak bunga mekar. Sultan Akbar sendiri menjulukinya
Anarkali atau bunga delima nan mekar.
Pangeran Salim
menyaksikan Si Delima Mekar, dan saat itu juga tersambar panah asmara,
membuatnya seketika jatuh cinta.
Sejak
itulah kisah cinta mereka dimulai. Anarkali, demikian selanjutnya ia dipanggil,
seorang gadis dari kasta biasa menyambut cinta Sang Pangeran. Cinta mereka
mekar dan penuh gelora seiring dengan merambatnya usia masing-masing.
Awalnya percintaan
mereka berlangsung secara sembunyi-sembunyi. Sebagai seorang Pangeran, Salim
memahami bahwa ia akan menikahi seorang putri pula, yang dalam dirinya mengalir
darah seorang raja. Pernikahan yang lebih bersifat politis demi melanggengkan
kekuasaan dan menyatukan dua kekuatan.
Ditentang
Raja Hingga Salim Akan Dihukum Mati
Sebelum
Pangeran Salim menceritakan rencananya menikahi gadis penari Anarkali, angin
telah menyenandungkan kisah cinta mereka ke telinga raja. Sultan Akbar sangat
marah. Ia langsung memanggil putranya dan meminta ia melupakan cintanya pada
Anarkali. Namun Pngeran Salim menolaknya.
Karena tetap saja
Pangeran Salim berhubungan dengan Anarkali, Sultan Akbar kembali mengirim putra
mahkotanya itu ke medan perang untuk menaklukkan daerah-daerah lain dan
meluaskan kekuasaan Mughal, sekaligus untuk menjauhkan Salim dari Anarkali.
Berbulan-bulan Pangeran di sana, ttap saja ia berhubungan dengan Anarkali.
Ketika kembali ke Istana ia bahkan sudah berencana memperistrinya. Sultan Akbar
lebih-lebih murkanya kali ini. Betapa tidak, Pangeran Salim adlah putra
mahkota, penerus takhtanya.
Bersamaan
dengan itu Pangeran Salim melancarkan kudeta untuk merebut kekuasaan dari
ayahnya.
Pusat
kesultanan pada waktu itu sudah pindah dari Lahore ( sekarang Pakistan) ke
India. Pangeran Salim tak saba runtuk berkuasa. Namun sayang kudetanya gagal,
ia pun ditangkap dan akan dijatuhi hukuman mati.
Pada detik-detik
hukuman itu, Anarkali datang menghadap Sultan Akbar memohon pengampunan dan
pembebasannya. Setelah berfikir panjang serta karena kasih sayangnya yang besar
pada putranya, Sultan yang bijaksana itu mengabulkan dengan satu syarat. Yakni,
Anarkali harus meninggalkan Pangeran Salim selama-lamanya, bahkan meninggalkan
India.
Demi
cintanya pada Sang Pangeran, Anarkali setuju. Sultan sebelumnya mengizinkan
Anarkali menghabiskan satu malam di penjara bersama Sang Pangeran untuk
terakhir kalinya.
Anarkali
'Dikubur' Hidup-Hidup
Pada
hari yang ditentukan, Anarkali datang ke penjara tempat Pangeran ditahan.
Mereka berpelukan saling bertangis-tangisan. Anarkali meminta Sang Pangeran
menerima takdirnya menjadi raja yang besar tanpa dirinya. "Aku akan pergi,
sednagkan kau akan menjadi raja, raja yang besar", ujar Anarkali seperti
yang dikutip dalam salah satu filmnya, Anarkali.
Pangeran
menolak permintaan Anarkali. Sepanjang malam itu mereka hanya berpelukan seakan
tak ingin dipisahkan lagi.
Tapi Anarkali hanya
sekadar melembutkan hati Sang Pangeran. Ia berencana memenuhi janjinya pada
Sultan Akbar. Maka pada dini hari ia melepaskan diri dari Sang Pangeran, namun
Salim tak mau melepaskan hingga pengawal memaksa dan memisahkan keduanya.
Di
kamar penjara itu ada dinding mencekung. Pengawal membawa Anarkali dan
memasukkan ke cekungan itu. Setelah itu bata-bata segera dipasang menandakan
bahwa ia akan di tutup dinding, dikubur hidup-hidup.
Pangeran
Salim menjerit-jerit melihat kekasihnya dikubur hidup-hidup. Namun ia segera
dibawa keluar dari penjara.
Versi sejarah lain
menyebutkan bahwa Anarkali dan Sultan Akbar menyepakati perjanjian. Anarkali
pura-pura dikubur hidup-hidup. Dinding di belakangnya bisa dibuka dan menembus
ke sebuah terowongan yang akan digunakannya untuk kelua. Konon Sultan Akbar
menepati janjinya. Segera setelah dinding di depannya tertutup, dibukalah
dinding di belakangnya sehingga Anarkali bisa keluar. Sang ibu sudah
menunggunya di sana dan mereka berdua lalu lari sepanjang terowongan hingga
keluar dari India menuju Lahore.
Kisah
ini dipercaya oleh masyarakat India dan Pakistan hingga saat ini. Orang yang
pertama kali menceritakan Anarkali dan Pangeran Salim adalah seorang penjelajah
dari Inggris William Finch dan Edward Terry. Pada awal abad 17 ia memberikan
informasi mengenai makam dan kisah di baliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar