Sabtu, 04 Oktober 2014

あの 日. . . .

 selamat malam. waktu tengah menunjukkan pukul 19.24 saat gue menuliskan katakata ini :))
happyy satnite... malming dimana nih mblo ? :v
wetss.. santee aja. gue juga malming dirumah koq, malah berduaan ma lappy.

karena senin gue udah UTS Dan ini tanggal muda (?) ada baiknya gue ngupdate blog dulu :3
ohiyaaa..
Mohon maaf lahir dan batin yah :3 maaf kalo blog ini isinya halhal nista semua :v /

btw . mblo...
dimana-mana yang di qurban-in itu sapi atau kambing.
eh elo malah pada ngorbanin perasaan :"((
miriss yahh~ #runawayyy

あの 日. . . . a story by (c) Wahyuni Listiarini

    Ellie menatap Zeref dengan pandangan nanar. ia cukup sadar akan pahitnya kenyataan yang ia rasakan saat ini. namun ia tetap mencoba terlihat tegar.

Zeref tak pernah menyukainya.

Sudah berapa lama ia menghabiskan waktu bersama Zeref. takdir yang mempertemukan mereka, mengikat mereka . dan waktu yang membuatnya makin dekat kala mereka menjelajahi dunia ini. Zeref yang selalu melindunginya, tanpa sadar membuat Ellie jatuh cinta.

Pedang ditangan Zeref tertahan.

keringat dingin mulai menetes dari pelipis dahinya. dan ia tau.... INILAH saatnya untuk memilih.
menyelamatkan orang yang sangat dicintainya atau sahabat yang sangat berharga baginya.

matanya yang berwarna Emerald menatap gadis berambut pirang bergelombang itu.
"Sudahlah. kau tak perlu memaksakan dirimu...
inilah akhirnya..." Ellie berbicara dengan suara parau, ia menahan tangisnya.

sedangkan gadis berambut pendek dan berwarna ungu yang berada dibelakang Ellie terlihat pasrah.
"Zeref-kun..." panggilnya sendu.

"Theya..." Zeref balas menatap gadis itu dalam. tatapan penuh rasa rindu yang meluap-luap.

Ellie yang menyadari makna tatapan kedua orang itu, tersenyum kecut.
ia tak pernah tau..
bahwa Jatuh cinta akan membuatnya lemah.
sebagai seorang Mage.. ia sadar bahwa hal-hal yang seperti ini jauh tidak logis daripada sebuah sihir.

Dan disini ia sadar..
Zeref hanya punya 1 kesempatan diantara dua pilihan.

Menyelamatkannya dan membuat Theya mati.

atau..

Mengorbankannya untuk kebahagiaan mereka berdua.

Tentu saja pilihan yang paling logis. Zeref akan memilih pilihan nomor 2.

Namun Ellie tau..

Zeref takkan sanggup membunuhnya.

aaaahh...

selalu saja ada yang tersakiti.

"hey.. Theya" Ellie berbicara dengan nada suara yang sangat rendah sehingga hanya dirinya dan theya yang dapat mendengarnya.

"a-a-apa?" Theya merasakan kegugupan yang luar biasa. kegugupan yang lebih besar daripada ketika ia melakukan ujian tingkat kelayakan sseorang Archer.

"Kau Tau? Cinta bisa membunuh seseorang.." Ellie menghela nafas. "Bahkan bagi seorang mage level 2 seperti ku... aku belum sanggup untuk mematahkan perasaan tersebut." Ellie tertawa renyah.

Theya mengerutkan alisnya bingung.

"Ellie... apa yang kau kata-?!" belum sempat Theya menyelesaikan kalimatnya.

kedua matanya membulat tak percaya.

Ellie dengan sengaja menancapkan pedang perak Zeref menembus perutnya.

sakit...

Ellie merasakan sakit yang teramat parah.

ia menangis...

namun bukan karena sakitnya pedang yang menembus poripori kulitnya.

tapi karena ia tau..

ia takkan pernah bisa bersama-sama dengan orang yang dicintainya.

ia takkan mampu menggapai Zeref...


"私は言う一つのことがあります"
"ada satu hal yang akan kukatakan.."

"聞いて ください"
"tolong dengarkan"

"私 は..."
"aku..."

"あなた の こと が 本当に 大好き"
"benar-benar menyukaimu.."

"ごめんなさい"
"maafkan aku"
"すべては私のせいです。"
"semuanya adalah salahku"

"さよなら... zeref-kun"
"selamat tinggal .. zeref-kun"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar